rumahtahfidz 3 1.2. Misi 1.2.1. Pelakasanakan pengajaran kepada masyarakat tentang Daqu Method: a. Sholat fardhu berjamaah di awal waktu plus sholat Qobliyah-Ba'diyah b. Sholat Dhuha c. Sholat Tahajud (Qiyamul Lail) d. Tahfdz Qur'an e. Dzikir f. Sedekah 1.2.2. Menanamkan sifat keikhlasan dalam masyarakat tentang beribadah
Pengelola Rumah Tahfidz Palembang, Sumatra Selatan menjadwalkan kembali penataran untuk mendidik calon instruktur Kamis, 5 Juni 2014 1025 WIB Republika/Agung SupriyantoSuasana pengajaran di Rumah Tahfidz PALEMBANG – Pengelola Rumah Tahfidz Palembang, Sumatra Selatan menjadwalkan kembali penataran untuk mendidik calon instruktur yang nantinya akan menjadi pengelola dan tenaga pengajar di pesantren mikro yang dirintis Ustaz Yusuf Mansyur itu.“Kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan pada 30 Mei 2014 di masjid Kiai Marogan Kertapati Palembang dengan jumlah peserta sekitar 100 orang,” kata Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumatra Selatan, Masagus Fauzan pendidikan singkat itu, materi yang diberikan kepada peserta antara lain pengenalan tentang Rumah Tahfidz, kurikulum dan metode ibadah Darul Quran dan silabus pengajaran yang mengikuti penataran tersebut nantinya sebagian besar akan diarahkan untuk menjadi pengelola Rumah Tahfidz guna mempercepat penyebarluasan lembaga pendidikan dan pengembangan agama Islam mendirikan lembaga pendidikan Islam itu syaratnya sederhana, cukup ada ruangan tempat belajar, dekat dengan masjid atau sekolah sehingga anak-anak bisa dengan mudah mengikuti kegiatan menjelaskan, perkembangan Rumah Tahfidz yang mulai dikenalkan kepada warga Palembang sejak dua tahun terakhir cukup baik karena jumlahnya terus Tahfidz yang merupakan jenjang lanjutan Taman Pendidikan Al Quran TPA sekarang itu jumlahnya telah mencapai 71 unit, dan diupayakan terus bertambah dengan target hingga akhir 2014 ini bisa mencapai 100 Rumah Tahfidz di daerah ini terus berupaya mengembangkan lembaga pendidikan Islam nonformal itu sehingga ke depan. “Paling tidak lembaga tempat belajar membaca dan menghafal Alquran tersebut ada di setiap kelurahan dan desa yang terdapat di wilayah Provinsi Sumsel,” ujar Yayan.rol penelitianini yaitu untuk membuat sistem direktori berbasis web tentang rumah tahfidz di Kota Padang. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara dan studi lapa ngan. Pembuatan sistem sendiri HOMEREGISTRASIKONFIRMASITENTANG KAMITESTIMONIAulia Ulfa Hanum Rumah Tahfidz AlfatihahMuhammad Khusnul Hukama' Manager AlfatihahNihayatur Rahmah Fundraising AlfatihahZabarjad Dliya Ulhaq PROBLEMATIKA PENGELOLA RUMAH TAHFIDZ Ikutan ikutan. Ketika sudah buka ternyata bingung dalam mengelola dan Rumah Tahfidz sekedar pasang MMTBingung mau pakai metode pembalajaran model cara rumah tahfidz jauh lebih gampang dari pada buka puluhan cabang Rumah Tahfidz, tapi tidak termanajemen dengan baik. Cukup pasang MMT/Banner Didepan Rumah Tahfidz tanpa menyiapkan segala non agama cenderung lebih lengkap fasilitas dan kenyamanannya, bagaimana dengan di Pendidikan Rumah Tahfidz?Tidak menganalisa lengkap kenapa harus mendirikan rumah tahfidz, menganalisa lingkungan, menganalisa karakter anak-anak di era modern, hingga menganalisa metode yang dengan dana operasionalnya. PROGRAM PELATIHAN MANAJEMEN RUMAH TAHFIDZ ALFATIHAH Tour Rumah Tahfidz AlfatihahSharing bagaimana cara alfatihah mendirikan 6 Rumah Tahfidz Alfatihah dengan 300 santri aktif. Sharing bagaimana cara Alfatihah mendirikan rumah tahfidz dengan konsep sewa rumah Tidak dipinjami atau hak guna pakaiSharing kegagalan kegagalan Alfatihah dalam mengelola Rumah TahfidzTanya jawab dengan guru dan kepala Rumah Tahfidz AlfatihahStep by step mendirikan Rumah TahfidzKriteria Rumah yang cocok digunakan untuk Rumah TahfidzAdministrasi Rumah Tahfidz- Reward dan Benefit Guru - Laporan harian guru tahfidz - Evaluasi dan laporan mingguan guru tahfidz - Evaluasi dan laporan bulanan guru tahfidzProposal Pembukaan Rumah Tahfidz - Kalender content satu tahun - 300 list content Rumah Tahfidz - Template Design Content - Perangkat yang digunakan - Software yang digunakan - File file bahan ajar. Boleh di copy. List perlengkapan fasilitas Pemilihan metode pembalajaran TINGGAL ATM AMATI TIRU MODIFIKASI – GANTI LOGO YAYASANMU Lama Pelatihan 3 hari non metode belajar Hari 1 Tour Alfatihah & melihat proses pembelajaran di Rumah Tahfidz Alfatihah Hari 2 Manajemen Rumah Tahfidz, Promosi, content creator dan media publikasi Hari 3 Fundraising / pendanaanya. - Menyusul silahkan isi formulir waiting list - Dimulai Ketika sudah ada minimal 10 orang yang berminat FasilitasBisa melihat langsung program alfatihahSharing langsung dengan pengurus AlfatihahPenginapan 3 hari 3 malamIlmu yang bermanfaat insyaAllah Biaya Rp. / 2 orang / Yayasan GALERI KEGIATAN RUMAH TAHFIDZ ALFATIHAH DI SEMUA CABANGKontak KamiJl. Ngablak Indah II No. 24 A, Genuk, Semarang2023 Sekolah Yayasan Inc. Kegiatankedua membutuhkan waktu 30 menit ini adalah proses Talqin atau membacakan ayat baru dan ditirukan oleh anak. Metode talqin ini diambil sebab anak masih belum bisa membaca. Setelah proses talqin selesai maka dilanjutkan dengan mengulang-ulang masing-masing ayat dan setelah tuntas maka membaca hafalan baru secara keseluruhan berulang-ulang. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gema Rumah Tahfidz di Indonesia telah terasa hingga berbagai penjuru negeri. Ribuan Rumah Tahfidz dengan puluhan ribu santri kini sudah bertebaran tak hanya di wilayah kota, namun juga siapa sangka gerakan Rumah Tahfidz juga telah sampai ke luar negeri. Palestina dengan Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza adalah salah satu yang paling dikenal. Akan tetapi, apakah sudah banyak yang mengenal Rumah Tahfidz di Mesir? Ya, ternyata di Mesir, tepatnya di Abdou Basha telah berdiri setidaknya empat Rumah Tahfidz. Pendirinya adalah orang Indonesia, mereka merupakan lima sahabat penghafal Al-Qur'an. Terdiri dari Abdul Aziz, Ahmad Faqih, Muhammad Rendi, Ibrahim lubis dan Udin. Kelimanya adalah mahasiswa Indonesia yang tengah menempa ilmu di negeri seribu menara itu. Sebelum sampai pada tahap ini, mereka adalah santri KH. Yusuf Mansur. Kisahnya bermula saat KH. Yusuf Mansur mengajak siswa-siswi MAN 12 Jakarta Barat untuk menghafal Al-Qur'an di 'rumah putih', sebutan untuk kediaman KH. Yusuf Mansur. Mereka belajar dan menghafal Al-Qur'an di rumah KH. Yusuf Mansur selama delapan bulan. Sebelum kemudian berpindah ke Pesantren Wadi Mubarok, genap hafalan AL-Qur'annya, KH. Yusuf Mansur menawarkan mereka untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur'an di Mesir. KH. Yusuf Mansur juga mengatakan bahwa mereka dapat memperdalam ilmu agama jika belajar ke menyetujui tawaran tersebut, mereka akhirnya terbang ke Mesir. Di sana mereka mencari halaqah tahfidz yang berbasis mukim atau menetap untuk memenuhi tugas KH. Yusuf Mansur. Namun, setelah mereka menemukan sebuah halaqah yang sesuai, pendaftaran masuk halaqah tahfidz tersebut telah ditutup. Bukan mahasiswa Indonesia namanya, jika kehabisan akal. Mereka pun mendirikan sendiri halaqah tahfidz. Atas bimbingan Ustadz Taslim dan Ustadz Irfan mereka akhirnya resmi mendirikan Rumah masih tahap awal, Rumah Tahfidz yang didirikan oleh kelima sahabat tersebut sudah dibanjiri oleh pendaftar. Namun mereka membatasi anggota hanya 20 orang agar kegiatan menghafal Al-Qur'an tetap berjalannya waktu, Rumah Tahfidz tersebut menjadi salah satu tujuan utama mahasiswa Indonesia di Mesir. Sebab banyaknya kegiatan seperti kajian rutin pekanan, dauroh, tasmi' hafalan dan kegiatan-kegiatan lainnya. 1 2 Lihat Sosbud SelengkapnyaApalagi rumah tahfidz selaras dengan program gubernur dan wakil gubernur di mana ditargetkan untuk mendirikan satu desa satu rumah tempat menghapal Alquran tersebut. Sebagai pembina rumah tahfidz, Gubernur Sumsel mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus Lembaga Pembinaan Rumah Tahfidz baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
10 November 2014, lima orang sahabat yang terdiri dari Abdul Aziz, Ahmad Faqih, Muhammad Rendi, Ibrahim lubis dan seorang yang kerap kami panggil Bang Udin membangun rumah tahfidz. Tidak tanggung-tanggung mereka membangun rumah tahfidz di Mesir. Kisah ini bermula dari ajakan Kiai Yusuf Mansur kepada siswa-siswi MAN 12 Jakarta Barat untuk menghafal Alquran di rumah beliau yang kerap disebut Rumah Putih. Selama kurang lebih 9 bulan mereka menghafal Alquran, kemudian berpindah tempat ke Pesantren Wadi Mubarok, Bogor. Belum genap mereka menyelesaikan hafalan, Kiai Yusuf menawarkan mereka untuk meneruskan hafalannya dan juga mendalami ilmu agama di Mesir. Kemudian mereka menerima tawaran tersebut dan 30 Maret 2014 mereka berangkat ke di Mesir kelimanya mencari halaqoh tahfidz Quran untuk melanjutkan hafalan mereka sesuai tugas dan pesan dari Kiai Yusuf. Mesir yang menjadi kiblat keilmuan tentunya banyak halaqoh-halaqoh tahfidz yang tersedia di mana-mana. Tapi itu tidak dirasa cukup oleh mereka. Mereka juga butuh lingkungan yang kesehariannya lekat dengan Alquran, karena dalam menghafal Alquran lingkungan sangat berpengaruh terhadap hafalan dan mereka butuh teman untuk saling menyimak. Oleh karena itu, yang mereka cari halaqoh tahfidz yang berbasis muqim menetap. Akhirnya mereka menemukan halaqoh tahfidz tersebut bernama maqurō, namun sangat disayangkan pendaftaran kelas tahfidz muqim telah ditutup. Tidak habis akal mereka membangun sendiri halaqoh tahfidz yang diinginkan. Akhirnya mereka membangun rumah tahfidz dengan bimbingan ustadz Taslim dan ustadz tahfidz ini didirikan di Abdou Basha, daerah yang justru jarang dihuni oleh orang Indonesia. Karena masih tahap awal dalam membentuk rumah tahfidz, maka mereka membatasi peserta yang ingin demikian, ketika dibuka pendaftaran ternyata banyak yang berkeinginan untuk masuk rumah tahfidz tersebut, Namun mereka tetap membatasi kuota untuk anggota hanya 20 orang agar mudah terkontrol dan juga lebih efektif dalam kegiatan satu tahun, Rumah tahfidz ini diasuh oleh Syekh Mahmud. Dikarenakan beliau memiliki kewajiban lain, Syekh Mahmud kembali ke kampung halamannya di Fayoum. Kemudian digantikan oleh ustadz Azwar dan ustadz rumah tahfidz sekarang menjadi tempat yang dituju oleh mahasiswa Indonesia di Mesir, karena banyaknya kegiatan seperti kajian rutin mingguan, dauroh , tasmi’ hafalan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Di bawah binaan Daarul Quran dan juga nasihat dari Kiai Yusuf Mansur dan ustadz-ustadz lainya kini Rumah tahfidz mesir mempunyai 4 cabang, 2 putra dan 2 putri, masing-masing berbasis oleh Nizar Nurfadillah, Alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an yang sedang menempuh studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Karenamasih tahap awal dalam membentuk rumah tahfidz, maka mereka membatasi peserta yang ingin mendaftar.Walaupun demikian, ketika dibuka pendaftaran ternyata banyak yang berkeinginan untuk masuk rumah tahfidz tersebut, Namun mereka tetap membatasi kuota untuk anggota hanya 20 orang agar mudah terkontrol dan juga lebih efektif dalam kegiatan menghafal.PENDIRIAN RUMAH TAHFIDZ Rumah Tahfidz as-Salam didirikan pada Hari Sabtu 9 Juni 2018 atau bertepatan dengan 24 Ramadhan 1439 H, dan rumah ini untuk kemudian sebagai bagian dalam manajemen YDSF Yayasan Dana Sosial al-Falah Malang . Peresmian Rumah Tahfidz as-Salam rencananya akan dilakukan tanggal 8 Juli 2018 oleh Bapak ………sebagai Luran, Kepala KUA. Pada peresmian itu, selain dihadiri oleh Direktur YDSF Malang dan masyarakat muslim sekitar perumahan dan jamaah Masjid Muhajirin dan Musholla Muttaqin hadir pula oleh Ketua Pengurus Masjid beserta jajarannya, Ustadz/Muballigh sekaligus sebagai penceramah. SEJARAH AWAL BERDIRINYA RUMAH TAHFIDZ Rumah Tahfidz as-Salam lahir atas prakarsa dan sumbagan pemikiran dari Bapak Abd. Rochman S berupa sebuah rumah satu lantai yang berada di tengah Perumahan Gading Permai. Kisahnya, sejak Desember 2017, Bpk Abd. Rochman Pemilik Rumah Tahfidz menyampaikan keinginannya mendirikan Rumah Tahfidz rumah penghafal al-Quran kepada Ustad Fandi U Karyawan YDSF Malang melalui sesama anggota training pendidikan Karakter yang dilakukan di kota Batu bersama tim Matahati. Niat ini sudah lama, tetapi belum terwujud. Keduanya kemudian melakukan koordinasi lewat HP dan dilanjutkan kunjungan ke kantor YDSF Malang, kemudian dilakukan survey perdana ke lokasi rencana Rumah Tahfidz, Gayung pun bersambut, hingga akhirnya Rumah Tahfidz As-Salam terwujud dan berdiri seperti sekarang. Subscribe via email Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email. OZEuUUE.